5 April 2009

negara penjaga malam

sebuah ke-cilaka-an terbesar kembali terjadi tahun ini di nanggroe aceh darussalam. kecilakaan yang membuat masyarakat aceh menggerutu saban malam karena harus rela meninggalkan anak istri, saudara kandung, dan teman sekamar untuk mengabdi pada negara sebagai "penjaga malam".

jaga malam, dua kata yang paling dimalasi orang aceh. bukan tanpa alasan, jaga malam akan kembali membuka ingatan tentang trauma konflik panjang di aceh. sepanjang sejarah konflik, jaga malam jadi bagian yang tidak terpisahkan dari pola represif negara saat itu untuk menakut nakuti rakyat.

banyak yang korban dari sejarah jaga malam, bayang ketakutan senantiasa menemani dingin nya malam, apalagi saat pasukan sepatu lars datang dengan sigap, sudah pasti semuanya cemas. cemas karena sepatu lars bisa saja menempel dengan tepat di pipi, perut, dada tanpa harus tau salah apa yang telah dilakukan. keisengan pasukan negara pada saat itu memang sering membawa petaka bagi rakyat, dan jaga malam jadi ajang pelampiasan keisengan pasukan negara untuk membuat rakyat menderita.

kalau dirunut jaga malam mulai lazim dilakukan pada masa aceh masih dalam wilayah daerah operasi militer. kewajiban jaga malam biasanya dikenakan bagi orang laki laki mulai umur 18 sampai 50 tahun, bahkan tak jarang dibeberapa lokasi laki laki diatas 50 tahun masih dikenakan kewajiban jaga malam. yang pasti mengenai jaga malam tidak ada aturan baku, semua berdasarkan selera penguasan militer didaerah setempat. jam jadwal jaga malam biasanya dimulai dari jam 9 malam sampai sampai 6 pagi. setiap beberapa jam sekali pasukan tentara biasanya melakukan patroli untuk memastikan kesiapan regu jaga malam. nah disinilah biasanya pasukan regu jaga malam mendapatkan bingkisan yang tak seberapa mana itu.

setelah masa dom selesai rakyat aceh masih harus kembali menelan pil pahit, pil pahit jaga malam kembali harus diminum saat berlangsungnya acara rapat umum untuk referendum dan saat ada peringatan aceh merdeka setiap tanggal 4 desember. untungnya jaga malam pada masa ini hanya pada saat hari hari keramat saja, biasanya hanya satu atau dua malam. bedanya adalah untuk hari hari keramat bagi kalangan gam perintah jaga malam datang dari petinggi gam, bukan militer atau polisi.

setelah aceh ditetapkan sebagai daerah darurat militer pada masa presiden megawati maka jaga malam menjadi kewajiban utama lagi bagi rakyat aceh disamping shalat tentunya. perintah jaga malam langsung dikeluarkan oleh kapolda atau pangdam selaku penguasa darurat militer di aceh. kali ini aturan jaga malam diberlakukan ketiap jengkal tanah aceh, beda pada dom jaga malam tidak diberlakukan secara resmi keseluruh wilayah aceh, tetapi hanya daerah yang dianggap rawan saja.

jaga malam pada masa darurat militer punya kenangan tersendiri bagi saya, soalnya saat itu regu kami pernah dihajar oleh sepasukan intel polisi yang datang melakukan pemeriksaan rutin, entah bagaimana ceritanya salah seorang teman salah menjawab pertanyaan yang diajukan polisi tadi, akibatnya tapak sepatu dengan manis lengket di perut.

kisah tragis jaga malam masih terus berlanjut hingga pemilu 2009 berlangsung beberapa hari kedepan, kali ini instruksi kapolda bagi seluruh warga di aceh untuk melaksanakan sistem jaga malam hingga pelaksanaan pemilu berlangsung. akibatnya bisa ditebak, sumpah serapah muncrat dimana mana. dan jaga malam kembali jadi kisah pilu pengorbanan rakyat untuk negara tercinta ini.

emanuel kant (1724 -1804) mengemukakan teori negara hukum dalam arti sempit, bahwa negara berkewajiban menjaga ketertiban umum dan pelindung kebebasan warga negara, dan untuk itu negara diibaratkan sebagai "penjaga malam". analogi ini merujuk pada tugas penjaga malam yang menjamin ketertiban dan keamanan warga dalam suatu wilayah. kant membatasi negara hanya sebatas penegak aturan hukum, dan tidak sama sekali berbicara mengenai kesejahteraan rakyat.

melihat indonesia dengan kisah jaga malam dari kacamata teori kant tentu menjadi menarik. bayangkan, sebuah negara seperti indonesia masih meminta bantu rakyatnya untuk melaksanakan tugas negara yang paling prinsipiil, yaitu memberikan rasa aman bagi rakyat. untuk tugas negara yang paling prinsip saja negara ini sudah tidak mampu, lalu bagaimana berharap negara ini bisa memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya ?

dimasa pemilu fever seperti sekarang banyak partai bicara kesejahteraan dan kemakmuran, semuanya jadi hal yang aneh mengingat negara ini ingin segera lompat ke kelas smp padahal pr berhitung yang di kelas tiga sd belum juga terjawab hingga kini.

sepertinya kita harus mencari istilah lain yang lebih tepat untuk mengganti kata negara bagi indonesia.

Tidak ada komentar: