29 November 2008

cina dikubur berdiri ??

sebagai pemerhati sejati maka insting keibuan aku harus jalan untuk memperhatikan apapun sejauh pandangan mata, dan biasanya berakhir dengan analisa mendalam dan komentar menyesatkan. ditemani salah satu researcher terbaik lulusan fakultas hukum unsyiah, rahmad rizal sarjana hukum namanya, kami seperti biasanya setiap sabtu minggu membunuh waktu secara kejam dengan wisata sejarah dan spiritual. sayangnya hari ini kita ga punya target sasaran situs yang mau dikunjungi, padahal beberapa hari lalu fajar, seorang penggila situs kuno ngajak merger, maksudnya team kita digabung, jd kita bisa bergerak sama sama ke situs "jin boeh aneuk", soalnya fajar selalu punya info baru tentang keberadaan situs kuno.

Karena hari ini awalnya kita mau nyisir daerah lhoknga dan kalau memungkinkan pulangnya lewat naga umbang, sapa tau bisa nemu telur dinosaurus arab. tapi karena hujan yang sejak pagi bikin betah mroses anak akhirnya kita mutusin untuk hanya muter muter kota. di jalan panglima polem peunayong secara ga sengaja kita berpapasan dengan mobil jenazah yang ngangkut cina mati, jiwa keibuan kami bangkit, berbekal enam buah megazen ak 56 dan bulu idung beracun kami ikutin mobil jenazah sampai dilokasi pemakaman. lokasinya di daerah mata ie, dulunya tempat ini sering dibikin arena mesum, apalagi diatas bukit ga jauh dari tempat kolam pemandian mata ie. tapi itu dulu, sekarang uda steril.

"Wak kayanya ni cina kere" kata rahmad, soalnya regu pengantarnya cuma satu bis doank plus mobil jenazah pick up, biasanya untuk yang berduit disediakan mobil yang lebih bagus, bukan pick up. trus kalo orangnya berduit pengantarnya rame dan iring iringan nya juga panjang. nah akhirnya kita sampai juga di arena pekuburan, uruknya uda disiapin, ternyata prosesnya ga lama, begitu mobil jenazahnya parkir petinya langsung dimasukin ke uruk. ga ada doa doan, prosesi selanjutnya dipimpin oleh seorang pemuka agamanya mereka, anehnya tu orang pake celana pendek, gayanya juga kaya baru bangun tidur.

trus orang tadi membakar dupa diiringin ama musik mandarin gitu, sambil menyiapkan sejenis sesaji, ada buah buahan trus kertas yang bertulis bahasa cina, juga bermacam jenis dupa yang mulai ngeluarin asap dengan bau khasnya. ada dua lampion yang satunya dibuang dan satunya lagi dibakar, mungkin sebagai syarat. terakhir acara ditutup dengan memasukkan tanah kembali ke uruk, para hadirin yang mulia diminta mengambil tanah untuk dilempar ke uruk.

kitapun akhirnya cabut, dua pengembara harus menunaikan kewajiban di mesjid tvri. perjalanan yang mengesankan untuk bikin perut semakin lapar.

dan akhirnya kejawab juga rasa pensaran kita sejak awal kita ngikutin mobil jenzah tadi, "apa cina dikubur sambil berdiri ya?".

21 November 2008

causa yang haram

manusia makin canggih dan yang pasti makin pintar, makin canggih untuk berargumentasi dan juga pintar membuat warna nyata jadi kelabu.

beberapa waktu yang lalu jagad persilatan digoyang oleh dewi persik, nama yang kemudian selalu hadir di infotainment karena goyangan nya dianggap porno, di beberapa daerah bahkan ia dilarang tampil oleh pemerintah setempat karena dianggap mengusik ketenangan. yang unik adalah komentar dia terhadap pencekalan dirinya, secara pede dia menyampaikan causa yang haram atas perilaku yang dianggapnya "mulia".

saya bukan orang alim, tapi juga bukan orang bejad, saya akui goyangan nya bisa bikin kelelakian saya berkobar, tapi sekaligus juga malu karena dia sudah membuat ibu ku dan kaum nya makin dipandang rendah, dan berada dalam kondisi kehinaan seksual untuk sesuatu yang ditampilkan di depan umum, maaf buat saya ini menjadi tak lagi menarik.dan yang juga parah aktivis perempuan juga ikut bercausa yang haram untuk memikul plang nama berjudul kebebasan.

sob, ternyata sekarang manusia makin pintar untuk menjadikan causa yang haram sebagai landasan bagi apa yang saya istilahkan humanisme global. kesalehan individu pun berpijak atas logika causa yang haram, makin setan lah semuanya.

berbicara yang benar atas sesuatu yang jelas salah kaprah, seperti memahat di atas lumpur.
dalih untuk tidak saling menghakimi adalah justifikasi paling afdol, bahwa manusia tak ada yang sempurna dan tak selayaknya mengatakan orang lain bersalah atas apa yang telah dilakukan, buat mereka itulah humanisme global, bersikap ramah dan permisif atas apapun yang terjadi.

kalau memang tak ada satupun manusia yang boleh menghakimi orang lain itu berarti kita tak perlu punya institusi pengadilan, tutup jalur litigasi dan membuka kran mediasi.
setujukah anda kalau ryan, si homo berprilaku keji kita bebaskan dan mengatakan bahwa mungkin masih ada sisi baik yang patut kita hargai darinya, kemudian meminta keluarga korban lapang dada dan berdamai dengan keadaan.

ingat hukum ada karena bumi ini tak dihuni oleh satu orang, ada milyaran tapak kaki di atasnya. hak kita akan selalu dibatasi oleh kewajiban kita menghormati hak orang lain. hak kita terbatas karena ada orang lain juga punya hak, maka ketika ada yang telanjang dijalanan maka tolong hormati hak orang yang matanya tidak suka melihat anda telanjang.

atas dasar itu memang ada orang yang salah, salah menurut konteks punishment, salah karena melanggar norma agama dan punishment nya dari Tuhan, salah karena melabrak kaidah hukum sanksinya bisa berupa penjara atau denda, salah karena melindas kaidah adat dan sosial akan mendapatkan sanksi adat dan begitulah seterusnya.

kadang banyak orang karena terlalu pintar jadi salah masuk kamar, hal hal yang mudah dipahami justru menjadi rumit dengan teori yang tidak nyetel.
ada yang menganggap semua agama sama dan benar dan Tuhan adalah satu dengan banyak cara menujuNya. dan bodohnya banyak orang-orang pintar memakai logika pendek manusia untuk mengkaji Tuhan. seakan akan dia pernah langsung ngobrol langsung dengan Tuhan.
binatangnya lagi justru yang ingin menjalankan agama dengan benar dianggap ekstrim, membawa dalil-dalil kitabullah justru dianggap agitasi.

dunia sudah terlalu ramah, causa yang haram menjadi kitab baru untuk membenarkan teori setan, bahkan setan dianggap paling mengerti manusia.

yang terjadi keramahan itu sendiri yang telah menghancurkan bumi dan penghuninya, di indonesia banyak orang bodoh keliatan pintar dan beradab lalu dihargai habis-habisan.

sepertinya keramahtamahan dunia telah berpijak di atas tempat yang salah.
dan causa yang haram jadi nyanyian kebangsaan baru.

19 November 2008

bukan siapa siapa

pada awalnya siapapun bukan siapa siapa, kemudian menjadi sedikit dari yang akan ada, dan akhirnya menjadi siapa siapa.
proses memang membuat kita harus sabar, bahkan semua orang setuju bahwa menunggu adalah pekerjaan paling berat di dunia, tapi suka tak suka mau tak mau kita selalu dalam keadaan menunggu, menunggu untuk apapun termasuk mati.
Allah menjadikan tahapan tahapan kehidupan manusia, sejak lahir hingga mati dan hidup di alam lain dimana pertanggungjawaban akan segera dimulai. mungkin disana kita baru sadar bahwa kita bukan siapa siapa, walaupun kita menjadi siapa siapa di depan siapa saja sekarang.
maju berarti terbentur dan mundur adalah jalan yang tepat untuk alasan menuju Nya. dunia menuntut kita selalu maju, maju dengan apapun yang kita mau dan kita punya, maju untuk apapun, juga maju menuju setan.
mungkin kambing masih takut hujan tapi tidak takut mati, manusia tak takut hujan tapi akan selamanya takut mati.
selamat menunggu hamba yang bukan siapa siapa

17 November 2008

ulama tidak bisa dibeli !!



ulama tidak bisa dibeli, pesan ini disampaikan Buya Hamka kepada Tarmizi Taher, Tarmizi kemudian menjadi Menteri Agama pada era 80an.
pesan Hamka ini dilatar belakangi sikap tegas nya pada saat itu kepada pemerintah, pada saat menduduki posisi ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Buya Hamka mengeluarkan fatwa bahwa pejabat pemerintah yang mengucapkan selamat natal atau hari raya umat agama lain adalah haram hukumnya.
jelas saja seruan ini ditanggapi panas oleh pihak pemerintah saat itu, Hamka pun mulai dipinggirkan, tapi Hamka adalah ulama yang tidak silau dengan harta, pangkat dan jabatan. ketika merasa bahwa kebijakan pemerintah terhadap ulama mulai aneh Hamka meninggalkan jabatan nya.

ulama tidak bisa dibeli, sebuah pesan moral yang kuat untuk mengatakan bahwa ulama adalah warisatul ambia, yang akan menyampaikan sesuatu yang hak walaupun dengan nyawa taruhan nya.

3 November 2008

soempah pemoeda

sebuah pertanyaan mendasar,seberapa pentignkah sumpah pemuda untuk generasi kita saat ini?

a. penting banget
b. ga penting banget
c. dipenting - pentingin supaya keliatan penting

Sekedar kilas balik Sumpah pemuda itu diadakan tanggal 28 Oktober 1928, nah pada saat itu berkumpul para nyong seluruh Indonesia..( mang Indonesia udah ada ??) ada nyong java, nyong ambon, nyong celebes,nyong Sumateranen Bond (tempat mangkalnya James Bond waktu masih tinggal di medan),Nyong Batak, wak nyong dan segala gala nyong yang lain nya pada ngumpul untuk ikut kongres pemuda yang kedua.

Setelah digelar tiga kali rapat diruangan tak ber - AC dibuatlah rumusan hasil kongres, hasilnya adalah teks ikrar berbangsa, bertanah air dan berbahasa satu yaitu Indonesia. Nyong nyong ini dengan antusias datang dari jauh untuk untuk berkumpul dengan nyong lain nya untuk satu perjuangan mencapai Indonesia merdeka, ada juga diantara mereka yang datang dengan niat untuk sekedar foto-foto, soalnya tersiar kabar saat itu kalo di Batavia udah bisa bikin cermin dalam bentuk kertas ( baca : foto), maklumlah foto waktu itu jadi barang yang tak pernah dibayangkan ada..samalah seperti kita ngebayangin dinosaurus, nah kalo ada mesin waktu yang bisa memungkinkan kita ngeliat dinosaurus pastilah pada berduyun-duyun mendaftar untuk bisa ikut dalam mesin waktu, sapa tau bisa ketemu nabi Adam..

“ wuiss..udah sampai Jayakarta kita orang..”
“gilak kali lai..rame kali jawa disini, mau kali aku difoto di depan Monas (??*&!??)” Komen beberapa nyong yang berhasil diwawancarai

Back to Sumpah Pemuda..

Gaya para nyong nyong itupun ga kalah asyik..kancing baju yang nyekik leher, rambut mengkilat -sekemilaunya mutiara di jamrud khatulistiwa- berkat coconut oil ( Ind: minyak kelapa), sebengan rambut yang nikung kanan atau juga kiri dengan kemiringan 45 derajat, celana putih ( ga tau apa karena fotonya hitam putih ya..hehe), eitsss…bajunya jg putih ( setelah kroscek ke tetangga benar aja jaman dulu warna foto itu cuma ada hitam dan putih so..semuanya kliatan putih ) plus dasi yang warna nya hitam (lagi lagi ini hanya pengaruh tekhnologi jadul yang ga kenal warna di media foto). Udahlah kita ga ngebahas fotografi.

Menurut Risalah rapat kongres itu diadakan di tiga gedung yang berbeda, salah satunya digelar di Oost-Java Bioscoop, tebakanku ini pasti gedung bioskop yang dibuat ama Belanda untuk memuaskan nafsu bejad mereka menonton film. Masalahnya mulai muncul ketika nyong nyong peserta kongres mulai ga konsen dengan materi rapat karena ada film Laskar Pelangi lagi tayang di theatre 3 (kidding nya orang ganteng) .

Dus …

Salah satu tokoh yang berperan besar di hajatan ini adalah Muhammad Yamin (Smoga diberikan kelapangan kubur untuk beliau), Muhammad Yamin menguraikan arti pentingnya persatuan antar pemuda, menurutnya ada 5 faktor penting yang bisa memperkuat persatuan yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan dan kemuauan. Semua itu tertuang dalam buku PSPB kurikulum 1994 dengan metode belajar CBSA. Tapi yang perlu kita tau bahwa semangat pemuda dulu itu luar biasa, mereka memang benar – benar berbuat untuk negeri ini, bayangin Medan – Jakarta itu jauh bo’ , at the time ga ada pesawat yang bisa bikin kita 3 kali bolak balik Mdn-Jkt dalam sehari seperti sekarang. Gila kan perjuangan mereka untuk ikut serta di Kongres Pemuda dan sssttt..juga untuk foto – foto di depan Monas ??????..

Oke

Ada satu sejarah lagi yang kalian harus tau.. kali ini tentang lagu kebangsaan kita “Indonesia Raya”, ingat!! bukan Endonesia tapi (In)donesia. Lagu ini diciptakan Wage Rudolph Supratman, suatu ketika Wage membaca karangan di majalah Timbul, pengarang nya menantang ahli ahli music Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan. Wage seorang “anak band” yang jago ngesek biola inipun tertantang. Sekedar bocoran (!!! Jangan dipublikasikan) sebenarnya waktu itu ada satu lagi yang masuk nominasi lagu kebangsaan yaitu ABC eits A.C.I I mean..ACI aku cinta Indonesia..A untuk amad C untuk cahyo I untuk Ito…itu sekilas liriknya, tapi sayang lagu ini akhirnya kalah saing.
Alhasil pada tahun 1924 lagu Indonesia Raya selesai diliris dan siap dilempar ke pasar.


puncaknya ada waktu malam penutupan Kongres Pemuda kedua, Wage “nampil” dengan diiringi biola yang dimainkan nya sendiri, itulah waktu pertama sekali lagu Indonesia Raya didengarkan di depan umum, sambutannya pun luar biasa pengunjung ampe standing ovation untuk lagu ini, pasar music heboh, radio radio seantero jagad raya menjadikan lagu ini #1 dalam Chart lagu mereka, pecinta music ngantri untuk dapetin CD dan kaset nya, dan Adri Subono pun mulai sibuk menyiapkan venue untuk konser berikutnya.

Efeknya Wage ditangkap dan ditahan Belanda karena lagu ini, dan beliau pun akhirnya meniggal pada tahun 1938 karena sakit dalam keadaan jomblo. Beliau bahkan belum sempat ngerasain Indonesia Merdeka dimana lagunya ditetapkan sebagai lagu kebangsaan. Seandainya dia masih hidup setelah merdeka mungkin dia akan bilang “ahh..biasa aja merdeka..masih banyak orang bunuh diri karena ga kuat hidup melarat”.. dan seandainya dia masih hidup di era music sekarang ini dia akan berkomentar “kok banyak band bawain lagu Malaysia ya sekarang !!!!”.
*Untuk mengenang jasa jasanya oleh Megawati tanggal 9 Maret bertepatan dengan hari lahir nya ditetapkan sebagai hari “Musik Nasional” dengan semboyan “ayo ngeband”.

Next

Karena Sumpah Pemuda ini dianggap salah satu cikal bakal tekad Indonesia Bersatu maka Sumpah Pemuda menjadi sangat penting dalam skema pergerakan nasional kemerdekaan Indonesia, sejarah menempatkan tanggal 28 Oktober sebagai hari yang sangat penting. Sayang nya kalo hari ini penting knapa ga dijadiin tanggal merah ya?? Kan lumayan buat nambah2in libur..( anak sekolah, orang kantoran, guru, PNS, Mari berdoa agar 28 oktober jadi tanggal merah)…Amiiin.

Pemuda saat ini pemimpin di masa mendatang, itulah kata kata yang paling asyik untuk didengar soalnya kata-kata ini langsung ngajak kita menghayal jadi presiden, gubernur, pejabat berdasi dan banyak jabatan penting lain plus inklud hayalan masuk penjara kalo kena kasus korupsi. Dulu Bung Karno, Bung Hatta, Bung Tomo, Bung Kusnaini, dan rekan rekan sebayanya termasuk M. Natsir waktu memulai pergerakan juga masih berumur muda, muda banget malah ( tentunya ga semuda istri kedua Syech Puji lah hehe) 20an gitu, mereka anak-anak pinter dan berani, berani melawan para penjajah yang punya “senjata berwajah garang”.